Powered By Blogger

Selasa, 29 Juni 2010

just … nurman

berbagi cerita, berbagi info

Perkembangan Terbaru Kasus Flu Babi

dengan satu komentar

MEXICO-EPIDEMIC-SWINE FLUPemerintah Meksiko mengatakan 81 orang diperkirakan tewas karena wabah virus flu babi manusia. Masyarakat diminta untuk tidak keluar rumah dalam upaya menghentikan penularan penyakit yang menurut Badan Kesehatan Dunia, WHO, bisa menjadi pendemi. Kasus yang diduga atau telah dipastikan flu babi pada manusia juga dilaporkan terjadi di Amerika Serikat dan tempat lain.

Setidaknya pada kasus yang telah dipastikan terlihat satu versi baru virus H1N1 – penyakit yang biasanya menjangkiti babi dan secara sporadis menular pada manusia. H1N1 adalah jenis virus yang menyebabkan wabah flu musiman pada manusia, namun versi yang baru ditemukan ini memuat materi genetik dari versi yang biasanya ada pada babi dan unggas.

Saat ini belum ditemukan vaksin untuk jenis baru ini namun pada kasus parah penyakit itu bisa diatasi dengan obat anti viral.Masih belum jelas keefektifan vaksin flu yang ada dalam melindungi manusia terhadap virus jenis baru ini, karena secara genetik berbeda dengan virus flu lainnya. Virus yang menyerang pernapasan ini menular lewat batuk atau bersin.

Meski sejauh ini kasus kematian akibat virus baru itu hanya terjadi di Meksiko, penyakit itu telah menyebar ke Amerika Serikat dan dugaan penularan pada manusia juga ditemukan di tempat lain:

  1. Sebelas orang di Amerika Serikat dikonfirmasi terjangkit flu babi
  2. Delapan kasus di satu sekolah menengah atas New York tengah diselidiki, dan 200 murid sakit ringan dengan gejala flu
  3. Dua puluh satu murid dan tiga guru di Selandia Baru, sebagian memiliki gejala flu, yang baru kembali dari Meksico dikarantina dan diperiksa
  4. Satu rumah sakit di Inggris yang memeriksa satu awak pesawat menyatakan tidak menemukan kasus flu burung

Meksiko lumpuh

Di Meksiko, gedung pemerintah ditutup sementara ratusan acara dibatalkan. Sekolah di dalam dan sekitar kota Meksiko ditutup hingga tanggal 6 Mei, dan sekitar 70% bar dan restoran di ibukota ini juga tutup untuk sementara. Warga diminta untuk tidak berjabat tangan, dan kedutaan besar Amerika di negara itu menyarankan pengunjung untuk menjaga jarak setidaknya 1,8m dari orang.

Menteri Kesehatan Meksiko, Jose Cordova, mengatakan sejak tanggal 13 April 1.324 orang masuk rumah sakit dengan gejala flu dan diperiksa untuk mengetahui apakah mereka terjangkit flu babi ini.

“Dalam periode yang sama, 81 orang meninggal kemungkinan karena virus ini namun hanya 20 kasus yang sudah dipastikan terjangkit flu babi,” ujarnya.

Presiden Meksiko Felipe Calderon mengumumkan sejumlah langkah darurat untuk mengatasi masalah ini.

Langkah-langkah itu antara lain kekuasaan untuk mengisolasi warga yang diduga terjangkit virus tersebut tanpa ada konsekuensi hukum setelahnya.

Kekhawatiran internasional

Di Amerika Serikat, tujuh orang di Kalifornia, dua orang masing-masing di Texas dan Kansas dipastikan terjangkit virus baru ini.

Di New York City, komisaris kesehatan kota Dr Thomas Frieden mengatakan tes awal yang dilakukan pada murid yang sakit memperlihatkan mereka kemungkinan terjangkit virus itu.

Pemeriksaan lebih lanjut akan memastikan apakah mereka terjangkit virus yang sama dengan di tiga negara bagian lain.

Sementara itu WHO mengatakan virus ini berpotensi menjadi pandemi meski terlalu dini untuk memastikan waktunya. Direktur Jendral WHO Margaret Chan mengatakan kasus kematian yang terjadi ini menyebabkan “keadaan darurat kesehatan masyarakat yang mengkhawatirkan dunia internasional” dan semua negara harus bekerjasama dalam memperketat pengawasan.

WHO meminta semua negara untuk lebih waspada terhadap gejala flu atau pneumonia yang tidak biasa yang menjangkiti warga, khususnya di kalangan warga dewasa yang sehat yang merupakan ciri-ciri pandemi di masa lalu.

Para pejabat mengatakan sebagian besar korban tewas di Meksiko sejauh ini adalah orang dewasa bukannya anak-anak atau orang tua.

Ditulis oleh justnurman

26/04/2009 pada 6:27 pm

Ditulis dalam Peristiwa

Satu Tanggapan

Berlangganan komentar dengan RSS.

  1. Tindakan yang paling utama adalah bagaimana agar FLU BABI ini tidak masuk ke Indonesia. Kita sudah banyak dipusingkan dengan kasus Flu burung.

    Ciri-ciri dan Gejala Flu Babi

    1. Demam yang muncul tiba-tiba
    2. Batuk
    3. Nyeri otot
    4. Sakit tenggorokan
    5. Kelelahan yang berlebihan
    6. Penderita muntah-muntah dan diare
    7. Bisa menimbulkan kematian

    Tindakan preventif perorangan yang dianjurkan :
    1. Jaga etika batuk, kalo batuk/bersin tutup dengan saputangan/tisu, buang tisu ke tempat sampah. Bila nggak ada arahkan mulut ke lengan baju, jangan dengan telapak tangan karena dapat menular ke orang lain.
    2. Selalu menjaga kebersihan perorangan (mandi, cuci tangan dengan sabun yang bersih sesering mungkin dsb.
    3. Jangan menyentuh mulut, hidung atau mulut Anda dengan tangan.

    4. Hindari kontak atau berdekatan dengan orang yang sakit flu. Sebab influenza umumnya menyebar lewat orang ke orang melalui batuk atau bersin penderita.
    5. Makan makanan yang bergizi
    6. Olah raga teratur
    7. Istirahat
    8. Banyak mengkonsumsi buah-buahan / vit C.
    9. Jika Anda sakit flu, Anda sebaiknya tidak masuk kerja atau sekolah dan beristirahat di rumah dan segera berobat.

    KITA HARUS WASPADA FLU BABI WALAUPUN MENKES MENYATAKAN BAHWA FLU BABI TAK AKAN MASUK KE INDONESIA DAN HANYA MENYERANG NEGARA 4 MUSIM

    Kassa

    29/04/2009 pada 11:21 am


Tinggalkan Balasan

Tantangan Nyata Sarjana Peternakan Indonesia

Oleh : Ali Agus

Indonesia telah lama dikenal sebagai negara agraris yang sangat subur. Mayoritas penduduknya (sekitar 60% dari total populasi) hidup dari sektor pertanian dan bekerja sebagai petani, pekebun, peternak dan nelayan. Sebagai negara yang kaya akan hasil bumi maka Indonesia memliki potensi alam yang sangat besar, yang dapat dieksplorasi sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Di Indonesia ditemukan tidak kurang dari 945 jenis tanaman asli Indonesia yang terbagi menjadi 77 jenis sumber karbohidrat, 75 jenis sumber lemak/minyak, 26 jenis kacang-kacangan, 389 jenis buah-buahan, 228 jenis sayuran, 40 jenis bahan minuman, 110 jenis rempah-rempah dan bumbu-bumbuan, serta 17% species dunia ditemukan di Indonesia. Namun dari potensi alam yang sangat besar tersebut ternyata masih banyak jenis sumber daya alam yang belum dapat diolah dan dimanfaatkan secara optimal oleh bangsa Indonesia sendiri. Ironisnya, sebagian besar kebutuhan pangan telah tergantung impor dari negara lain.

Menurut beberapa sumber disebutkan bahwa komoditas dan jumlah impor bahan pangan seperti beras 3,7 juta ton, gandum 4,5 juta ton, gula 1,6 juta ton, kedelai 1,3 juta ton, bungkil kedelai 1 juta ton, jagung 1,3 juta ton, ternak sapi 450,000 ekor, daging dan jeroan 42 ribu ton, dan susu, mentega, keju : 170 ribu ton setiap tahunnya. Data tersebut menggambarkan pemanfatan potensi alam yang kurang optimal atau karena tingginya tingkat kebutuhan akibat jumlah penduduk yang besar, sehingga kebutuhan pangan tidak dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri sendiri. Bahkan beberapa waktu yang lampau kita semua tersentak dan kaget oleh berita baik di televisi maupun mass media lain karena masih ada sebagian dari warga negara ini meskipun hidup di alam merdeka 61 tahun silam, ternyata masih ada yang mengalami gizi buruk. Di sisi lain, sebagai negara agraris tentu Indonesia memiliki peluang agribisnis yang sangat besar, antara lain karena didukung Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai. Dari segi SDM, jumlah penduduk di Indonesia tercatat nomor empat terbesar di dunia. Pada tahun 2000, populasi penduduk Indonesia mencapai 210 juta dan pada tahun 2035 diperkirakan mencapai 400 juta.

Dengan jumlah penduduk yang sangat besar tersebut maka secara otomatis merupakan potensi pasar yang luar biasa khususnya dalam hal pemenuhan kebutuhan pangan termasuk kebutuhan pangan hewani asal peternakan. Dalam konteks ini peluang agribisnis peternakan terbuka luas dalam penyediaan kebutuhan konsumsi pangan dan ini merupakan salah satu tantangan nyata yang sekaligus peluang bagi para Sarjana Peternakan. Salah satu peluang dalam upaya peningkatan produksi pangan dalam negeri adalah pemanfaatan lahan kering.

Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa Indonesia masih mempunyai potensi lahan khususnya lahan kering (60 juta ha) yang sangat luas untuk pengembangan pertanian termasuk peternakan. Namun yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana memanfaatkan lahan marginal (lahan kering) secara optimal dan apakah SDM kita sudah siap, serta strategi apa yang harus dilakukan untuk mempersiapkan SDM dalam pengembangan usaha peternakan yang berdaya saing di kawasan lahan tersebut ?

Usaha agribisnis pada umumnya dan khususnya usaha peternakan apalagi di lahan kering sampai saat ini masih belum efisien dan belum berdaya saing. Untuk membangun daya saing, usaha peternakan harus berorientasi pada pasar yaitu meliputi price, quality dan value. Persaingan pasar yang ketat menuntut pelaku bisnis untuk mampu mengatasi dan menyiasatinya dengan cara menghasilkan produk dengan harga yang relatif terjangkau dengan tetap mempertahankan kualitas yang baik. Sistem usaha tani yang seadanya dan secara tradisional belum menghasilkan keuntungan yang menggembirakan. Petani lahan kering tidak mungkin hidup jika ekonomi rumah tangganya hanya tergantung kepada hasil tanaman. Oleh karena itu, pendekatan yang tepat untuk menjawab tantangan tersebut di atas adalah melalui pendekatan sistem usahatani yang memadukan komoditas tanaman pangan/semusim dengan tanaman tahunan dan ternak dalam suatu model usahatani yang serasi dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber daya yang dimiliki petani. Sistem usaha tani terpadu ini diarahkan untuk memperpanjang siklus biologis dengan mengoptimalkan lahan, hasil samping pertanian, perkebunan dan peternakan sehingga setiap mata rantai siklus menghasilkan produk baru yang bernilai ekonomis (hutan-tanaman pertanian-pakan-ternak).

Di samping upaya pengembangan usaha secara terpadu, kunci keberhasilan bisnis peternakan sangat tergantung pada SDM sebagai kunci utama dengan didukung oleh minimal tiga pilar pendukung yaitu 1) lingkungan, 2) modal, dan 3) teknologi. Dari pilar pendukung yang berupa lingkungan, peranan pemerintah sangat fundamental. Diharapkan pemerintah mempunyai komitmen politik yang kuat untuk mengembangkan agribisnis peternakan melalui misalnya penerbitan peraturan perundang-undangan yang memberikan kepastian hukum dalam pembangunan peternakan yang sinergis dengan peraturan perundang undangan lain yang terkait, menciptakan iklim usaha yang kondusif (keamanan), menyediakan sarana-prasarana transportasi dan komunikasi, dan adanya jaminan hukum atas penguasaan lahan untuk peternakan.

Dari segi modal, peran lembaga keuangan baik perbankan maupun lembaga keuangan non-bank diharapkan mendukung dalam upaya-upaya penguatan modal untuk pengembangan agribisnis peternakan. Selama ini ada indikasi bahwa pihak perbankan enggan menyalurkan kredit kepada usaha-usaha peternakan karena investasi di bidang peternakan dipandang cukup berisiko bila dibandingkan dengan jenis usaha lain. Penguatan modal sangat diperlukan untuk dapat meningkatkan aset bagi peternak dan pengusaha peternakan. Kebijakan penguatan modal harus lebih berpihak, dengan skim-skim tertentu yang favorable bagi pengembangan bisnis peternakan. Apabila kita bandingkan dengan kebijakan penguatan modal yang terjadi di negara tetangga seperti Australia dan Thailand sangatlah kurang berpihak pada pelaku bisnis peternakan di Indonesia. Di Australia, untuk usaha peternakan sapi potong pemerintah memberikan alokasi kredit cukup besar dengan tingkat suku bunga kurang dari 8% per tahun dan lama kredit antara 15-20 tahun. Kebijakan ini sangat membantu peternak sapi potong di Australia untuk memiliki aset yang cukup sehingga akhirnya berdaya saing tinggi. Demikian pula pengembangan ternak (sapi perah) di Thailand, kebijakan pemerintah dalam penguatan modal sangat menguntungkan peternak. Kalau kita bandingkan dengan kondisi di Indonesia, kebijakan penguatan modal masih belum memihak, karena sebagai contoh kredit ketahanan pangan, jangka waktu pengembalian kredit maksimal 3 tahun dengan tingkat suku bunga komersial (>12% per tahun). Kondisi demikian ini tidak memungkinkan petani-peternak memiliki aset yang cukup, sehingga daya saingnya tentu sangat rendah.

Upaya mendorong SDM menuju ke arah entrepreneur (agropreneur) baik yang masih berpendidikan rendah maupun yang telah berpendidikan tinggi (D3, S1) khususnya para Sarjana Peternakan untuk meniti karier di dunia bisnis peternakan-pertanian perlu terus dilakukan dan dalam hal ini Perguruan Tinggi mempunyai peran yang signifikan. Pendidikan Tinggi Peternakan perlu membekali lulusannya dengan knowledge, skill, ability dan attitude yang cukup di samping entrepreneurships maupun leaderships.

Di samping melalui jalur pendidikan untuk menghasilkan lulusan dan SDM yang qualified dan berjiwa entrepreneur, satu hal yang harus dilakukan terutama oleh pemerintah adalah perlunya pemberian "insentif" bagi pelaku usaha yang bersedia membangun usaha di kawasan lahan kering. Insentif dapat diterapkan misalnya dengan penerapan keringanan pajak, kemudahan-kemudahan dalam pengurusan usaha, perlindungan hukum dan pembangunan sarana-prasarana yang menunjang usaha. Penerapan insentif ini akan dapat mendorong SDM yang berkualitas dan berdedikasi untuk tetap bersedia tinggal dan hidup membangun daerah lahan kering dan secara tidak langsung akan mengurangi arus urbanisasi.

Usaha pengembangan ternak tidak hanya perlu modal, bibit unggul, pasar dan sarana prasarana akan tetapi sangat membutuhkan SDM yang tangguh dan andal, bermotivasi tinggi, trampil dalam mengelola usaha, tanggap terhadap permintaan pasar, dan responsif terhadap teknologi baru. Inilah tantangan riil para Sarjana Peternakan Indonesia untuk dapat mengoptimalkan lahan marginal yang masih undertulized melalui pengembangan usaha peternakan sehingga masalah kemiskinan dan gizi buruk perlahan tapi pasti akan dapat diatasi. q - o.

*) Dr Ir Ali Agus DAA, DEA, Dosen Fakultas Peternakan UGM, Ketua ISPI Cabang DIY, Ketua Panitia Kongres IX ISPI 2006

Sumber: http://222.124.164.132/article.php?sid=95543


© nasih@ugm.ac.id : 2006-09-17

Jika Aku Menjadi Sarjana Peternakan
ehm....seandainya nanti aku lulus dari fakultas peternakan UNANAD,dan dapet gelar S.Pt amin.....heuheu....apa yang bisa aku perbuat ya???apa coba?
Aku ingin jadi sarjana yang berbakti dan senantiasa selalu ta'at kepada Allah dan aku berharap semoga aku selalu berada dalam Rahmat dan HidayahnNya.Aku tahu apa yang semua ada dalam kehidupanku adalah milikNya.Dan aku akan berdo'a semoga dapat pekerjaan yang baik.baik disisiNya yang lbih penting.baik juga dlm pandanganku.
Kemudian Aku ingin menyamapaikan rasa syukur ku kepadaNya jika aku nanti resmi dapet gelar S.Pt.
Kemudian aku ingin berterima kasih kepada Kedua Ortu ku,terima kasih atas segala do'anya.dan banyak support nya kepada aku.Berbakti kepada kepada Ke 2 ortu itu harus aku lakukan,aku harus buktikan bahwa sebagai seorang sarjana Peternakan aku bisa berbakti kepada ke 2 Ortu,dan aku harus bisa buktikan bahwa aku memiliki jalan pemikiran sebagaimana layaknya seorang Sarjana .dan aku ingin menjadi orang yang berguna bagi kehidupanku dan orang lain aminn....aku juga ingin semoga aku bisa menjadi orang yang memiliki tanggung jawab baik untuk keluarga atau pun masyarakat.juga bisa memberikan kontribusi bagi keluarga ataupun masyarakat.
Selanjutnya jika aku nanti bisa dapet pekerjaan,aku pengen ngumpul2 duit untuk buat modal usaha.Ya..usahanya apa lah yang pentin halal dan bisa sukses..dan juga di ridhoi Allah SWT.karena mungkin tidak selamanya kerja di tempat orang lain itu enak..nah kalo kita punya usaha sendiri,kita ka yang ngatur diri sendiri sampai2 gaji pun kita sendiri yang menggaji.Dengan berbekal sedikit pengalamanku di dunia kerja,aku kan kuliah sambil kerja mulai dari tahun pertama kuliah.setidaknya pengalaman itu bisa aku jadikan pelajaran dan pedoman di masa yang akan datang.Aku pernah kerja di Restoran Kubang Martabak Mesir,jualan mie Ayam,jualan kue donat,jadi operatr PS,dan sekarang kerja di Mini Market.Dan aku bisa mengambil banyak hikmah dari semua itu..
Aku bisa tahu bagaimana pahit manis menjalani kehidupan,.bagaimana belajar hidup mandiri.Karena kebetulan aku gak ada dikirim uang dari k 2 ortu ku.Oleh karena itu aku sangat ingin apabila nanti aku jadi Sarjana Peternakan aku ingin bisa hidup Mandiri mencoba untuk Mandiri
Itu mungkin sedikit unek2 yang ingin aku tulis disini.Masih banyak yang ingin aku sampaikan disini,tapi mungkin gk sekarang aku tulis semuanya.Insya Allah lain waktu disambung lagi unek2 nya.Terima Kasih

Jumat, 25 Juni 2010

agus rusdiana


Nama :Agus Rusdiana
TTL :Bandung 10 Agustus 1987

Riwayat Pendidikan
SD :SDN Cipeuteuy
SMP :SMPN 3 Soreang
SMA : SMAN 1 Katapang

Fakultas Peternakan Universitas Andalas
Hobi :Sepak bola,kemping dan ngampus
Makanan Favorite:Nasi Goreng,Roti
Minuman Favorite:pokoknya softdrink


Aku kuliah di Fakultas Peternakan Unand,dan ini merupakan kejutan yang luar biasa bagi aku.Karena sebelumnya aku tidak menyangka sama sekali bisa kuliah di Unand dan sebelumnya pun sama sekali tidak mengetahui tentang Unand ini.Panjang dech ceritanya kenapa aku kok bisa sampai kuliah di Fak.Peternakan Unand.Tp yang initinya sich aku kuliah disini karena aku dapet beasiswa untuk kuliah disini dan lembaga yang ngasih beasiswa itu merekomendasikan aku untuk kuliah di Faterna Unand HEuheu...mf ya bukan mksud tk sombong
Pengalaman Organisasi;
-OSIS SMPN 3 Soreang
-E Club SMAN 1 Katapang
-Football club SMAN 1 Katapang
aku kuliah sambil kerja wah..dari mulai tahun kesatu kuliah aku kuliah sambil jualan mieayam...trus jualan kue donat kekampus,kerja di restoran Kubang Martabak Mesir,operator PS,dan ckrang kerja di Mini market..aduch...mf ya pak udah dulu..sbtulnya masih bnyak yang ingin ditulis.Tp ya udah harus kerja nich pak..udah telat 2 jam pak..mf ya pak...kpn2 dsmbung lagi..harap maklum ya pak.NI juga tulisannya masih acak2an gak rapi..mf ya pk